Pada suatu hari yang menyengat, terlihat seorang pemuda dengan tertatih. Dia kepayahan. Berjalan mendekati seorang kakek yang sedang berteduh di bawah pohon. “Pak, apa anda tahu sumber air di dekat sini?” pemuda itu dengan penuh harapan. Dengan tegas pak tua yang sedang istirahat itu pun memberikannya arahan.
“Hai anak muda, di ujung jalan nanti kamu akan menemui sungai yang penuh dengan air. Minumlah sepuasmu dan ambillah banyak batu sungainya sebanyak-banyaknya, sekuat kamu membawanya karena setelah itu kamu tidak akan bisa kembali lagi untuk mengambil batu itu. Kamu akan menaiki bukit dan niscaya untuk kembali,” tutur kakek tua.
“Terima kasih atas nasehatnya kakek,” seusai mendengar nasehat tersebut, berlalulah pemuda tadi. Seperti yang dikatakan kakek tadi. Di ujung jalan terdapat sungai yang penuh dengan air. Sungai yang jernih hingga bebatuan yang di bawahnya terlihat. Setelah puas minum air tersebut, teringat dia kepada nasehat lainnya, yaitu membawa batu sungai sebanyak-banyaknya dan sekuat dia membawanya. Pemuda tadi tidak terlalu menghiraukan nasehat kakek tua tentang hal ini. Dia hanya membawa batu sungai beberapa saja, sampai kedua kantong celananya penuh. Kemudia dia melanjutkan perjalan. Hal yang sama terjadi seperti sebelumnya, lagi-lagi apa yang dikatakan si kakek, dia melewati sebuah bukit yag terjal. Setelah lama berjalan, akhirnya malam datang. Pemuda tadi berniat untuk berhenti dan bermalam sebentar. Malam yang larut tidak menyisakan cahaya untuk menjadi penerang. Pemuda tadi tidur dalam keadaan gelap gulita percahayaka sinar bulan. Ditengah tidurnya, pemuda tadi terbangun kaget melihat cahaya bersinar dari kantong celananya. Dimasukkannya tangan mencai sesuatu dalam kantong celananya. Terkejutnya dia, batu sungai yang dia anggap tidak berharga sama sekali telah berubah menjadi emas permata dan berlian. Spontan dia berlari menuju kembali ke sungai namun jalan telah tertutup oleh batu besar hingga terhenti oleh batu besar yang menutupi jalan kembali. Dia hanya bisa menyesal karena tidak menghiraukan pesan dari kakek tua tadi. Dia menyesal tidak mengambil sebanyak-banyaknya batu sungai tadi. Baca lebih lanjut